This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 02 Oktober 2011

surat kuasa


SURAT KUASA

1.    Pengertian

Surat Kuasa adalah Surat Pemberian kuasa atau wewenang dari seseorang kepada orang lain yang dipercaya, agar yang diberi kuasa dapat bertindak atau mewakili orang yang member kuasa.

  Surat Kuasa berguna sebagai salah satu bukti bahwa orang yang di beri kuasa berhak atau berkewajiban melakukan dan melaksanakan sesuai dengan Surat Kuasa tersebut.

2.    Susunan

Surat Kuasa terdiri atas :
a.       kepala Surat Kuasa;
1)   Tulisan “Surat Kuasa” ditempatkan ditengah lembar Naskah Dinas;
2)   Tulisan “Nomor” surat kuasa ditempatkan dibawah tulisan “Surat Kuasa”.

b.      Isi Surat Kuasa;
Terdiri dari:
1). Nama Pejabat, pangkat, NIP dan jabatan yang memberi kuasa;
2). Nama jabatan yang memberi kuasa;
3)   Tulisan “Yang memberi kuasa”;
4)   Tulisan “kepada”;
5)   Nama pejabat yang diberi kuasa;
6)   Nama jabatan yang diberi kuasa;
7)   Tulisan “untuk”;
8)   Hal-hal yang menyangkut jenis tugas dan tindakan yang dikuasakan.

c.    Bagian Akhir Surat Kuasa.
  
Bagian Akhir Surat Kuasa, terdiri atas :

1). Nama tempat dikeluarkan;
2). Tanggal, bulan dan tahun pembuatan;
3). Nama jabatan pemberi kuasa;
4). Tanda tangan pejabat pemberi kuasa;
5). Nama jelas pemberi kuasa (pangkat dan NIP bagi PNS);
6). Stempel jabatan/instansi;
7). Tulisan “yang memberi kuasa”;
     8). Nama jabatan yang diberi kuasa;
     9). Tanda tangan pejabat yang diberi kuasa;
    10). Nama jelas, pangkat dan NIP yang diberi kuasa.       
                                                              

3. Cara membuat surat kuasa langkah – langkahnya adalah:

1. Tulis judul di atas yaitu surat kuasa, bisa Surat Kuasa Khusus maupun Surat Kuasa Substitusi
2. Kemudian cantumkan pihak – pihak yeng terlibat dalam pengalihan kuasa. Pertama tulis identitas pemberi kuasa kemudian tulis identitas penerima kuasa.
3. Perihal surat kuasa, bisa berupa apakah pelimpahan kuasa pengambilan gaji, pengambilan cek, pengambilan barang , atau lain sebagainya. Setelah itu tulis profil penerima kuasa.
3. Penutup surat
4. Tanggal dan tempat pembuatan surat
5. Tanda tangan dan nama terang pemberi kuasa dan penerima kuasa
6. Anda juga bisa menempel materai pada surat kuasa untuk menguatkan keabsahannya.

Rabu, 21 September 2011

PIDATO


A. Definisi / Pengertian Pidato

            Pidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan kepada orang banyak. Contoh pidato yaitu seperti pidato kenegaraan, pidato menyambut hari besar, pidato pembangkit semangat, pidato sambutan acara atau event, dan lain sebagainya.
            Pidato yang baik akan dapat memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang yang mendengar pidato tersebut. 

B. Tujuan Pidato. Pidato umumnya melakukan satu atau beberapa hal berikut ini :
1. mengantarkan pada inti acara (sambutan)
2. Mempengaruhi orang lain agar mau mengikuti kemauan kita dengan suka rela.
3. Memberi suatu pemahaman atau informasi pada orang lain.
4. Membuat orang lain senang dengan pidato yang menghibur sehingga orang lain senang dan puas dengan ucapan yang kita sampaikan.

Rabu, 14 September 2011

jenis-jenis paragraf berdasarkan letak kalimat


Paragraf Deduktif

Paragraf dengan kalimat utama di awal, kemudian diikuti oleh kalimat penjelas.Paragraf dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat utama. Kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas yang berfungsi menjelaskan kalimat utama. Paragraf ini biasanya dikembangkan dengan metode berpikir deduktif, dari yang umum ke yang khusus.

Contoh :
Beberapa tips belajar menjelang Ujian Akhir Nasional. Jangan pernah belajar “dadakan”. Artinya belajar sehari sebelum ujian. Belajarlah muai dari sekarang. Belajar akan efektif kalau belajar kumpulan soal. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjawab soal-soal di buku kumpulan soal. Mencocokannya, lalu menilainya. Barulah materi yang tidak dikuasai dicari di buku.

Paragraf induktif:

kalimat utama di akhir paragraf. Paragraf ini dimulai dengan mengemukakan penjelasan-enjelasan atau perincian-perincian, kemudian ditutup dengan kalimat utama. Paragraf ini dikembangkan dengan metode berpikir induktif, dari hal-hal yang khusus ke hal yang umum.
Contoh :
Jangan pernah belajar “dadakan”. Artinya belajar sehari sebelum ujian. Belajarlah muai dari sekarang. Belajar akan efektif kalau belajar kumpulan soal. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjawab soal-soal di buku kumpulan soal. Mencocokannya, lalu menilainya. Barulah materi yang tidak dikuasai dicari di buku. Itulah beberapa tips belajar menjelang Ujian Akhir Nasional

Paragraf Deduktif-Induktif

Kalimat Utamanya terdapat pada awal paragraph, dan  akhir paragraf.  
Pada paragraf ini kalimat topik ditempatkan pada bagian awal dan akhir paragraf. Dalam hal ini kalimat terakhir berisi pengulangan dan penegasan kalimat pertama. Pengulangan ini dimaksudkan untuk lebih mempertegas ide pokok. Jadi pada dasarnya paragraf campuran ini tetap memiliki satu pikiran utama, bukan dua.

Contoh paragraf campuran seperti dikemukakan oleh Keraf (1989:73):

Sifat kodrati bahasa yang lain yang perlu dicatat di sini ialah bahwasanya tiap bahasa mempunyai sistem. Ungkapan yang khusus pula, masing-masing lepas terpisah dan tidak bergantung dari yang lain. Sistem ungkapan tiap bahasa dan sistem makna tiap bahasa dibatasi oleh kerangka alam pikiran bangsa yang memiliki bahasa itu kerangka pikiran yang saya sebut di atas. Oleh karena itu janganlah kecewa apabila bahasa Indonesia tidak membedakan jamak dan tunggal, tidak mengenal kata dalam sistem kata kerjanya, gugus fonem juga tertentu polanya, dan sebagainya. Bahasa Inggris tidak mengenal “unggah-ungguh”. Bahasa Zulu tidak mempunyai kata yang berarti “lembu”, tetapi ada kata yang berarti “lembu putih”, “lembu merah”, dan sebagainya. Secara teknis para linguis mengatakan bahwa tiap bahasa mempunyai sistem fonologi, sistem gramatikal, serta pola semantik yang khusus.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More